Rabu, 09 Agustus 2017

Begini Cara Kurangi Stretch Mark pada Ibu Hamil

Agustus 09, 2017 0 Komentar
cara mengurangi Stretch Mark

Saat hamil, stretch mark bisa jadi momok buat beberapa bunda. Memang, ini nggak bisa dicegah. Tapi, ada kok, Bun yang bisa kita lakukan untuk membantu mengurangi stretch mark ini.

Upaya mengurangi stretch mark ini kita lakukan di awal-awak kehamilan. Kata dr Yuslam Edi Fidianto SpOG dari RS Mayapada Lebak Bulus, kalau di awal kehamilan udah mulai kelihatan garis-garis kecil, Bunda bisa pakai losion. Selain itu, perhatikan juga riwayat di keluarga ya.

"Biasanya kalau di keluarga ada riwayat stretch mark, si ibu itu juga akan mengalami stretch mark. Nah, pemakaian losion bisa mengurangi stretch mark itu," kata dr Yuslam pas ngobrol sama HaiBunda.

dr Yuslam mengingatkang, nggak semua ibu hamil mengalami stretch mark. Soalnya, stretch mark terjadi karena kelenturan kulit yang notabene berbeda-beda nih pada ibu hamil. Nah, pada ibu yang punya kelenturan kulit rendah, jaringan kolagennya (yang menentukan elastisitas kulit) gampang pecah kolagen.

Ketika jaringan kolagen tipis dan mudah robek, ibu hamil bisa mengalami stretch mark. Sebaliknya, kalau jaringan kolagen Bunda tebal dan lentur, kulitnya bakal tetap bagus dan nggak timbul stretch mark.

Pakai losion, kata dr Yuslam tujuannya supaya kolagen jadi lebih lunak. Jadi, kalau diregangkan, kolagennya nggak langsung sobek karena masih bisa lentur sedikit. Buat Bunda yang hamil dan punya stretch mark, kata dr Yuslam kita tetap bisa pede alias percaya diri, kok.

"Kan dikasih krim terus, lama-lama jadi pudar, warna garisnya nggak cokelat sekali, jadi agak keputih-putihan," tutur dr Yuslam.

Cara Menjawab Pertanyaan Sulit si Kecil

Agustus 09, 2017 0 Komentar
menjawab pertanyaan sulit si kecil


Saat kemampuan bicara si kecil berkembang pesat, dia akan 'cerewet' menanyakan semua hal. Terkadang suka kebingungan nggak sih menjawab pertanyaan si kecil yang terasa sulit?

Catatan Harian Bunda merangkum berbagai pertanyaan sulit yang sering dilontarkan anak-anak kepada orang tuanya dan kemudian minta saran kepada psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi. Nah, berikut ini daftar pertanyaan sulit anak dan respons yang disarankan psikolog bagian pertama.

1. 'Kok aku bisa lahir?'

Saran: Saat menjawab pertanyaan ini, penjelasan yang kita berikan harus disesuaikan dengan umur sang anak. Jika anak yang bertanya adalah usia pra-sekolah, kita harus menjelaskan secara konkret namun tidak perlu sedetail mungkin layaknya kita menjelaskan ke anak berumur remaja.

Jawab: Karena bunda sama ayah menikah, lalu mempunyai anak yaitu kamu.

2. 'Kenapa dedek (si adik adalah perempuan) nggak punya penis?'

Saran: Jika yang bertanyaadalah anak pra-sekolah, maka cukup dijawab jelas namun tidak perlu sangat detail.

Jawab: Karena adik itu perempuan dan perempuan itu punyanya vagina. Kalau kamu kan laki-laki jadi punya penis.

3. 'Kenapa kakek meninggal? Aku meninggal juga? Kapan?'

Saran: Bisa menggunakan pendekatan agama atau menggunakan pendekatan benda hidup. Usahakan anak tidak melihat atau menonton film horor yang mengisahkan orang mati bisa kembali hidup. Sebisa mungkin, kita jelaskan ke anak bahwa di dunia inisemua yang mati tidak akan bisa hidup lagi.

Jawab: Nak, semua makhluk yang hidup pasti mati. Misal kamu punya tanaman, terus nggak disiram dan nggak dapat nutrisi yang baik pasti layu kan? Nah layu itu juga termasuk mati nak. Kalau kakek karena sakit dan kondisinya lemah jadi kakek meninggal. Kita pasti meninggal Nak, tapi waktunya nggak sama seperti kakek.

4. 'Kok bunda boleh, aku nggak boleh?'

Saran: Sebisa mungkin, sebelum kita meminta atau melarang anak, terlebih dahulu kita lihat perilaku kita. Children see children do, anak akan meniru apa yang dilihatnya jadi sebisa mungkin para orang tua harus berhati-hati dalam membuat aturan.

Anak akan merasa tidak adil jika dirinya dilarang tapi orang tua malah melakukan. Misal anak diminta untuk makan, sedangkan ayahnya sibuk bekerja di rumah dan ibunya sibuk menonton. Ada baiknya jika orang tua justru mengajak makan bersama daripada hanya menyuruh. Anak akan lebih menghargai dengan ajakan daripada disuruh.

Selain itu tergantung juga konteksnya anak tidak boleh melakukan apa. Nah, jawabannya harus yang masuk ke logika anak.

Dalam kasus balita mempertanyakan kenapa dirinya harus makan sementara orang tuanya tidak sedang makan, bisa dijawab: Yuk kita makan nak, kamu belum makan kan? Kan udah sore. Kita makan bareng ayah.

5. 'Kenapa bunda harus kerja? Kan bunda si A nggak kerja.'

Saran: Jangan ajarkan konsep 'cari uang' pada anak. Jangan jelaskan bahwa kita bekerja untuk dapat uang dan uang tersebut untuk kita beli ini itu, tapi jelaskan bahwa manusia harus berkarya dalam hidupnya.

Jawab" Karena sebagai manusia, kita punya aktivitas nak. Bunda si A memang nggak kerja di luar tapi di dalam rumah bunda si A banyak mengerjakan kerjaan rumah, begitu juga bunda. Sama kayak kamu yang pergi sekolah tiap pagi, ngaji sore hari, nah orang dewasa melakukan aktivitas bekerja untuk menghasilkan sesuatu.

6. 'Kenapa kita harus berdoa?'

Saran: Beri konsep harapan untuk menjelaskan kepada si kecil dan beri contoh kasusnya juga.

Jawab: Begini nak, kalau kamu ada mau minta sesuatu ke Bunda, kamu harus minta ke Bunda baik-baik kan? Nah dari situ kamu berharap Bunda akan ngabulin apa yang kayak kamu minta kan?

Sama halnya, Nak, dengan berdoa. Dengan berharap akan sesuatu, kamu harus minta ke atas (Tuhan) supaya dikabulin. Intinya setiap kamu berharap sesuatu, kamu harus berdoa.

7. 'Tuhan itu siapa? Kenapa Tuhan nggak kelihatan?'

Saran : Ketika kita membicarakan hal ini ke anak pra-sekolah, lakukan dengan cara yang konkret seperti dengan menggunakan alat peraga. Misal balon yang diisi udara lalu anginnya dikeluarkan di depan wajah si kecil.

Namun untuk anak yang lebih besar usianya kita bisa jelaskan bahwa Tuhan ada di setiap hari kita. Tuhan selalu mendengar apa yang kita minta, dan Dia maha melihat atas apa yang kita lakukan walaupun Dia tidak terlihat.

Jawab: Apa yang kamu rasa, Nak? Ada angin yang keluar dari balon kan? Sama seperti Tuhan. Tuhan nggak bisa kita lihat tapi kita bisa merasakan semua ciptannya seperti gunung, sawah, langit.

8. 'Kok tante itu gendut Bun?'

Saran: Jelaskan mengenai pola hidup ke anak kita. Jelaskan mengenai positif negatifnya pola hidup seorang yang gemuk dan kurus. Ini sekaligus dapat membantu anak kita secara nggak langsung supaya bisa menerapkan pola hidup sehat.

Jawab: Nak, bentuk rangka tiap orang berbeda-beda, begitu juga rangka anak kecil dan rangka orang dewasa. Makanya tante itu berbeda dan juga mungkin tante itu memiliki pola hidup yang berbeda dari kita.

9. 'Kenapa laki-laki dan perempuan itu berbeda?'

Saran: Penjelasan ke si kecil lebih ke perbedaan normatif dari segi fisik ya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak perlu detail asalkan jelas.

Jawab: Karena manusia diciptakan berbeda oleh Tuhan. Biasanya laki-laki memakai celana dan perempuan memakai rok, namun perempuan juga ada yang pakai celana. Hanya saja yang membedakan adalah peran laki-laki dan perempuan itu.

10. 'Cerai itu apa sih?' (Jika yang orang tuanya bercerai)

Saran : Jelaskan konsep hubungan kepada si kecil, jadikan ia dan temannya sebagai contoh kasus agar mudah dimengerti. Tentu jawabannya akan berbeda jika kita orang tua menjelaskan hal ini ke anak-anak berusia 10 tahun ke atas dan seterusnya.

Jawab: Nak misal kamu berantem sama temanmu, kamu harus dipisahkan dulu dari temanmu biar nggak berantem kan? Begitu juga cerai, ayah dan bunda berpisah supaya hubungan kami lebih baik. Jadi kalau ketemuan nggak berantem.

11. 'Bolehkah aku menikah?'

Saran: Jelaskan ke anak tentang aturan atau batas usia pernikahan menurut pemerintah di Indonesia. Sekali lagi tidak perlu sangat detail ya, Bun. Cukup jelaskan intinya.

Jawab: Tentu boleh nak, tapi nanti jika usia kamu sudah cukup ya.

12. 'Kenapa Ayah nggak tinggal di rumah?' (Ketika kedua orang tua bercerai)

Saran: Ini sama halnya ketika menjelaskan perihal cerai' Jangan terlalu detail dan jelaskan dengan konsep hubungan.

Jawab: Karena jika tinggal bareng ayah dan bunda akan berantem, jadi untuk sementara ayah harus keluar dulu dari rumah.

13. 'Kenapa kakek baunya aneh?' (Jika kakeknya sakit dan bau obat-obatan)

Saran: Tidak perlu bertele-tele menjelaskan ke anak.

Jawab: Iya soalnya kakek sudah tua dan metabolismenya juga sudah lambat, sehingga kakek membutuhkan obat untuk sembuh. Jadi mungkin itu karena pengaruh obat.

14. 'Bunda lebih sayang aku atau adik?'

Saran : Bun, kita harus jelaskan ke si kecil bahwa kita punya rasa sayang yang sama untuk mereka. Namun hanya porsinya yang berbeda. Kita juga harus berikan contoh yang jelas kepada si kecil supaya mereka lebih mengerti.

Jawab" Nak, bunda punya rasa sayang yang sama untuk kalian. Tapi karena adik masih kecil jadi bunda harus gendong ke mana-mana. Tapi nggak berarti Bunda nggak sayang kamu. Bunda sayang kamu dengan cara yang berbeda dari bunda menyayangi adikmu. Misalnya, nih bunda masih suapin kamu makan.

Nah, semoga cukup membantu Bunda dalam menjawab pertanyaan sulit si kecil ya. Kalau Bunda ada pertanyaan sulit lainnya, boleh lho di-share di kolom komentar.

Benarkah Melahirkan Normal Bikin ASI Lebih Banyak?

Agustus 09, 2017 0 Komentar
melahirkan dengan normal


Bunda, pernah nggak dengar pendapat yang mengatakan kalau melahirkan secara normal, maka ASI yang keluar akan lebih banyak daripada yang melahirkan secara caesar (c-section)? Katanya ada faktor X yang menyebabkan produksi ASI Bunda yang lahiran secara caesar nggak terlalu deras. Bener nggak sih?

Menurut dr Endang Lestari SpA, pendapat tersebut sebenarnya nggak terlalu berlaku. Kenapa? Karena sebenarnya yang menjadi kunci untuk bisa menyusui adalah anak kita sendiri.

"Memang operasi caesar itu bisa sedikit menghambat bunda untuk langsung menyusui anak. Karena kan begitu selesai operasi, biasanya bunda diantar ke ruang pemulihan dan anak berada di kamar bayi. Anak belum sempat 'skin to skin' yang lama sama bunda," terangnya dalam acara talkshow di RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Dalam kesempatan yang sama, Nuzulia Rahma SPsi mengatakan ketika anak berada di dekapan bundanya, maka bayi akan secara naluriah mencari puting. Proses itulah yang merangsang hormon prolaktin untuk memproduksi ASI dan hormon oksitosin untuk mengeluarkan ASI.

Jangan sedih nggak bisa menyusui saat melahirkan secara caesar. Menyusui malah memberikan manfaat bisa meredakan nyeri akibat operasi caesar lho.

Perlu diketahui, selain anak menjadi kunci kesuksesan dalam menyusui, jumlah dan kualitas asupan nutrisi yang dikonsumsi ibu juga dapat mempengaruhi kerja hormon prolaktin. Artinya, jika jumlah dan kualitasnya sesuai kebutuhan untuk bunda dan anak, maka ASI akan terus selalu diproduksi.

Baik melahirkan secara caesar ataupun per vaginal, Bunda jangan lupa melakukan pengosongan payudara. Karena semakin sering dikosongkan, maka aliran ASI juga akan semakin deras.

"Payudara akan mampet jika tidak dikeluarkan ASInya. Yang bahaya itu kalau sudah penuh Bun, selain kitanya kesakitan, efeknya kan juga ke anak. Anak nggak dapat asupan," timpal konselor laktasi, Hesti Kristina Tobing SKM CIMI IBCLC.

Jadi bisa ditarik kesimpulan nih ya Bun, baik melahirkan normal maupun caesar itu sama aja kok dalam peluang memberikan ASI kepada si kecil. Selama kita menyusui anak secara teratur, pasti ASI akan terus mengalir.

Deras dan nggak derasnya ASI bukan tergantung prosesi kelahirannya, tapi nutrisi yang diasup ibu dan seberapa sering pengosongan ASI di payudara.

Follow Us @agusdemak